Translate

HATI-HATI DAN WASPADALAH DENGAN YANG NAMANYA SOSIALISASI

HATI-HATI DAN WASPADALAH DENGAN YANG NAMANYA SOSIALISASI
Jika kita benar-benar peduli pada perkembangan perilaku anak kita perlu tahu tentang hal ini.
Ayah bunda sahabatku tercinta,
Kemarin sore anak saya berdua bercerita tentang film Dead Pool, saya dengarkan ceritanya baik-baik sambil terus bertanya tentang apa isi film tersebut.
Sy penasaran dari mana kiranya ia tahu film ini, karena saya dengar-dengar film ini bukan untuk konsumsi anak-anak, karena penuh adegan kekerasan dan pornografi serta porno aksi dengan kategori yang sangat vulgar
Namun saya ingat kuncinya jangan marah, dan terus bertanya dengan nada datar seolah tidak ada apa-apa pada film tersebut meskipun jantung ini tidak bisa di bohongi terus berdegup makin kencang, hingga akhirnya anak saya bercerita bahwa ia tahu film itu dari cerita teman kursus Bahasa Inggris seusianya Fabian dan Wayan (bukan nama sebenarnya), yang kata anak saya mereka berdua sudah menonton film ini.
Wow ! dalam hati saya....., Abian dan Wayan adalah anak usia kira-kira 8 dan 9 tahun, mengapa ia kok bisa nonton film se vulgar ini. Dimana ia nonton apakah di XXI ? Dengan siapa dia Nonton apakah dengan orang tuanya? Lalu apa yang ada di pikiran orang tuanya hingga tega-teganya mengajak anak usia 9 tahun nonton film semacam ini..? karena sepertinya anak seusia ini tidak mungkin nonton sendirian ke XXI, atau bersama anak lainnya? jadi kemungkinan besar ia nonton bersama orang tuanya atau orang tuanya membelikan DVD untuk di tonton di rumahnya.
Berbagaimacam pertanyaan terus berkecamuk di kepala saya.
OMG, pantas saja banyak kasus-kasus biadab yang dilakukan oleh anak-anak Indonesia, karena ternyata masih ada orang tua yang mau melakukan ini pada anaknya atau setidaknya membiarkan anaknya menyaksikan ini, lalu kemudian menceritakan pada teman gaul/sosialisasinya, lalu kemudian mengajaknya menonton dan seterusnya dan seterusnya.
Tidakkah kita sadar bahwa daya serap pikiran bawah sadar anak itu kuat sekali seperti sponse, dan bisa seseorang anak sering melihat film-film kekerasan maka semua kekerasan itu akan tersimpan di alam bawah sadarnya dan akan menjadi referensi tindakannya jika ia sedang marah.
Lalu saking penasarannya saya cari film tersebut, dan aha akhirnya dapat dan segera saya saksikan bersama istri saya. Dan benar saja, dari awal hingga akhir isinya hanya kekerasan dan pornografi setingkat blue film yang sangat vulgar.
Usai menonton film tersebut kami berdua geleng-geleng kepala sambil mengingat dua anak kecil yang sudah menyaksikan film tadi.
Lalu saya katakan pada Istri saya...., luar biasa ya pengaruh buruk yang bernama sosialisasi itu..., untung anak kita di homeschoolingkan ya bun, kata saya pada Istri, coba bayangkan jika ia bersekolah, dan banyak anak-anak yang orang tuanya seperti orang tua kedua anak tersebut. Wah bakal jadi apa anak kita ! Istri saya menatap saya dengan penuh makna sambil mengangguk-angguk. Mengingat dulu saat-saat kami memutuskan anak kamu untuk tidak bersekolah di jalur formal.
Kembali saya teringat peristiwa yang masih hangat-hangatnya di bicarakan yakni kasus Yuyun dan Kebiadaban para pelakunya, yang kalau kita bandingkan banyak kemiripan dengan film-film kekerasan sejenis ini.
Lalu setelah itu saya peluk anak saya sambil berbisik lembut, nak... kalau ada teman-teman yang cerita apapun tolong kamu ceritakan pada ayah ya Nak...,
Setelah itu saya bahas hasil nonton film deadpool saya dengan anak saya, untuk membangun kesadaran bahwa dalam bergaul dia perlu hati-hati dan selalu waspada.
Ayah bunda, bagaimana dengan putera-puteri kita dirumah ? apakah juga sudah pernah menonton film ini atau yang sejenis ini?
Waspadalah...!! sekali lagi waspadalah dengan apa yang kita sebut sebagai Sosialisasi atau Pergaulan terutama dilingkungan sekolahnya, atau apapun.
Jangan sampai anak kita jadi pelaku kejahatan atau korbannya karena pergaulan atau sosialisasi buruk teman sumber: muhammad lazim (FB)

Baca selengkapnya » 0 komentar

SINDIRAN KERAS BAGI MANUSIA SAAT INI (HIDUP TAPI MATI)

FENOMENA SAAT INI
Semoga menjadi nasehat untuk kita
"HIDUP TAPI SEPERTI MAYAT"
Bertamu main HP...
Ngaji main HP...
Terima tamu main HP...
Bekerja main HP...
Belajar main HP...
Sambil makan main HP...
Ditengah keluarga main HP...
Kiamatlah duniamu tanpa HP...
Kadang terlihat dua orang saling duduk berhadapan tidak berbicara sama sekali, karena salah satu atau keduanya sibuk main HP, kalaupun harus bicara akhirnya tidak nyambung dan muncul sikap tidak peduli
Punya masalahpun bukan lagi mendatangi keluarga yg terdekat, tetapi membahas di sosmed, rasanya lebih "afdhol"
Manusia menjadi "ADA NAMUN TIADA"
Sahabat... jazad-jazad yg telah menjadi zombie berkeliaran... hidupnya hanya seputar dunia dalam ponselnya
Basahnya embun pagi...
Hangatnya mentari pagi...
Jabat erat tangan sahabat telah hilang dan diganti gambar-gambar mati dalam ponsel
Gerak petualangan akan hebatnya bumi juga sudah diganti hanya dengan gerakan telunjuk dan jempol
Wajah-wajah mulai pucat, tubuh mulai ringkih, pahala-pahala beterbangan sia-sia sebagai resiko terburuk yg mungkin dimiliki,
Sedangkan engkau tidak kemana-mana dan belum melakukan apapun selain menggerakkan jempol dan jarimu pada layar kecil yg penuh sihir ini
Hidup dalam kematian itu adalah keniscayaan, tetapi "MATI DALAM HIDUP" itu pilihan
MAKA BANGUNLAHHH,,!!!
hiduplah sebagaimana manusia itu hidup,
Saat suami/istri datang, simpan HPmu,!
Saat anak bercerita, simpan HPmu,!
Saat ibu/bapak bicara, simpan HPmu,!
Saat tamu berkunjung, simpan HPmu,!
Saat rumah berantakan, simpan HPmu,!
Saat matahari merekah, udara sejuk, angin semilir, burung bersiul, anak-anak tertawa riang, simpan HPmu,!
Perhatikan duniamu dengan seksama, sebab NIKMAT ILAHI ada disana
HIDUPLAH..!!!
Engkau belum mati tapi sudah bertingkah seperti mayat.SUMBER:

Ahmad Sadli Garut
Baca selengkapnya » 0 komentar

Blogroll

Copyright © Kutipan sederhana 2010

Template By MuhammadReynaldhie