Pertama kali ku melihat dirimu lewat di depan mataku bersama temanmu
aku langsun tak mau mengedipkan mata ini walau cuma sekali,
difikaranku saat itu bertanya siapakah gerangan yang ada di depan mataku ini
manusia kah atau bidadari
jujur di saat itu mulai tumbuh benih benih cinta
dan hatiku mengatakan usahakan dia jadi milikmu
pada saat juga aku bertanya kepada teman mu yang kebetulan berteman denganku
aku bertanya siapa namamu dan temanmu menjawab namanya indah
pada saat itu juga aku langsun mencarimu dan ingin berbicara denganmu
namun apa daya inginku tak kesampai , di saat aku mencarimu
diriku melihatmu bersama seoranag pria yang mungkin saja dia adalah pasanganmu
lalu ku langkahkan kakiku untuk menjahuimu karna ku takut mengangu kalia berdua
esok hari nya ku mencoba lagi untuk bertemu dan kenalan denganmu
tpi kejadian kemarin terulang kembali lalu ku langkah kan kaki untuk kesikan kali
supaya diriku tak mengangu kalian
tiap hari kejadian yang sama terulang kembali
hingga kita tamat SMA di saat itu adalah kesempatan terakhirku untuk bertemu denganmu
karna ku tau pas hari itu kita tak bersama lagi ,
kumencarimu ke smua sudut skolah kita tercinta tpi ku belum juga menemukanmu
jujur hati ku hancur karna aku tak menemukanmu dan tak bisa melihatmu lagi
akan tetapi aku akan bersabar menunggumu hingga suatu hari nanti engkau
lewat di depanku
3 tahun lamanya kita berpisah semenjak kita lulus itu ,
aku menemukanmu di salah satu taman kota yang indah
kemenemukanmu sendiri duduk di kursi yg di sediakan di taman itu
pada saat itu juga di dalam benak ku melintah sbuah tulis
ayo dekati dia , ini kesempatan terakhirmu dan mungkin tak ada kesempatan lagi untuk kedua kali
akupun mendekatimu , pada saat aku melihat wajahmu aku melihat wajah yang
salama ini aku cinta namun keperhatikan km
spertinya kamu menangis , akupun bertanya mengapa dirimu menangis , ada apa gerangan?
lalu kamu jawab tak ada apa2 , mungkin kamu engan memberih tahunkan kepadaku
karna kamu takut untuk di ketahui seseorang jikalau dirimu sedang menangis
akan tetapi walau bagaimana pun aku mengetahuinya dari raut wajahmu
tapi aku juga tak ingin membahasnya takut nanti kau pergi meningalkanku
dan meningalkan kesempatan yang slama ini aku tunggu2
aku mencoba menenangkanmu supaya tak bersedih lagi , sgalah cara tlah ku lakukan
hingga ku bergulin2 di hadapanmu cuma untuk dapat melihatmu tersenyum sprti
pertama kali ku berjumpa denganmu
usahku pun tak sia sia , kau tersnyum kepadaku
jujur diriku sangat bahagia karna sekian lama aku tak melihat dirimu
yang aku cinta
hari demi hari telah berlalu semenjak kita bertemu di taman itu
aku pun sering mengunjungi dirimu karena diriku ingin mendapatkan mu
hari demi hari berlalu hubungan kita semakin hari semakin baik saja ,
dan di saat aku pulang dari rumahmu di benak ku tertulis kata
ayo tembak dia , kapan lagi kau bisa mendapatkan kesempatan sprti ini
akupun menguatkan diriku untuk menembakmu dan mengatakan
isih hati yang slama ini aku simpan
esok harinya ku datan ke rumahmu untuk mengatakan sesuatu yang suci kepadamu
tapi entah mengapa di saat ku datang kerumahmu
aku melihat bendera putih yang terikat di tiang pagarmu
diriku terdiam dan berfikir siapa kah gerangan yang telah di pangil yang maha kuasa
untuk menghilan kan rasa penasaranku ku masuk ke rumahmu
dan bertanya kepada orang yang ada di rumahmu itu yang pada saat itu banyak skali orang
yang sebelumnya tak pernah kulihat,
aku bertanya kepada orang tersebut
siapakah gerangan yang meningal itu pak?
lalu bapak itu menjawab , yg meninggal itu si indah dek,
disaat itu air mataku mengalir deras
namun aku masih belum percaya jika yang meningal itu adalah kamu ,
akupun mask kedalam rumahmu dan memastikan yang meningal itu siapa
aku melihat krumunan orang yang telah membacakan ayat-ayat suci,
akupun mask kedalam kerumunan itu dan di saat aku mask
aku melihat dirimu telah di ikatkan kain kafan yang sangat putih itu,
jujur aku tak sangup menahan air mata yang sekian kalinya mengalir deras
yang sebelumnya telah mengalir disaat kita berpisah di waktu skolah dulu,
akupun mendekati ragamu yang telah di tinggalkan oleh rohmu
aku memelukmu dengan sangat amat keras dan aku berteriak untuk membangunkanmu,
namun apa daya sebagaimana kerasnya aku berusaha untuk membangunkanmu
dirimu tak bangun2 lagi , jujur aku sangat amat terpukul karna aku kehilangan
wanita yang sangat amat ku cinta ,
aku langsun bertanya kedalam hatiku dan bertanya kepada yang maha kuasa
mengapa engkau memangilnya begituh cepat
mengapa bukan aku saja yang kau ambil , jujur aku mencintainya , aku tak ingin ia pergi
dari sisihku lagi (sambil air mataku bercucuran)
ya allah jika memang ini takdirmu , kuatkan aku , kuatkan aku
karna aku tak sangup hidup tanpa ada dia di samping aku
bila memang kau sayang kepadaku , maka ambil lah aku juga supaya aku bisa bersama dia
di sisihmu , karena aku sangat kehilangan dia ,
esok harinya aku berdiam diri di dalam kamarku dan mengenan smua hal yang indah
di waktu kita bersama, walau cuma sesaat .
dan didalam otak ku menyuruh aku untuk bunuh diri , agar aku bisa bersama denganmu lagi
namun di saat ingin kulakukan hal yang dimurkai oleh yang maha kuasa
sahabatku datang kepadaku dan mengatakan kepadaku
jangan lakukan itu , itu perbuatan yang sangat tidak di sukai oleh allah
di saat itu aku berfikir dengan hati yang masih bersedih
ada benarnya juga perkataan sahabat aku itu , belum selesai aku berfikir
sahabatku mengatakan satu hal kepadaku
jika memang kau mencintainya , maka kau harus hidup dan melanjutkan hidupmu
karena mungkin itu keinginan dia , dan itu permintaan dia yang ia katakan kepadaku sebelum ia meninggal kan kita berdua,
akupun mendengarkan perkataan sahabat aku itu , dan aku teringat dengan kata ayahku
jika memang wanita yang kau cinta itu telah tiada , maka kau harus merelakannya
karena mungkin dia belum menjadi jodoh yang di berikan kepadamu oleh yang maha esa
akupun berusahaa untuk merelakan nya pergi dan meniklashkan nya ,
dan aku berusahaa untuk melanjutkan hidup ku untuk dapat membahagiakan nya,
THE END
Ini Kisah Ku Yang Mungkin Dapat DI Jadikan Pelajaran Untuk Kalian Smua NantiNya.l...
Wassalam...
MUHAMMAD REYNALDI....